Hasballah: Aceh Harus Promosikan Syariat Islam dan Wisata Religi ke Negara Serumpun
BANDA ACEH – Anggota Badan Legislasi (Banleg) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hasballah, menegaskan pentingnya Aceh mempromosikan Syariat Islam ke luar negeri, khususnya ke negara-negara serumpun.
Hal ini diungkapkan Hasballah saat menyambut kunjungan akademisi dari Universiti Sultan Azlan Shah (USAS), Malaysia, di Banda Aceh, Senin (20/01/2025).
Dalam diskusi tersebut, para akademisi USAS hadir untuk mengkaji perbandingan antara Enakmen Jenayah Syariah Perak dengan Qanun Jinayat Aceh. Mereka mengapresiasi penerapan Qanun Jinayat di Aceh yang mencakup sepuluh kategori pelanggaran (jarimah), jauh lebih luas dibandingkan aturan di Perak, Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasballah menjelaskan bahwa Aceh telah menjadi model dunia dalam penerapan hukum Islam. “Penerapan Qanun Jinayat di Aceh telah menunjukkan kemajuan signifikan dibandingkan wilayah lain, dan ini menjadikan Aceh sebagai teladan bagi umat Islam di berbagai negara,” ujar politisi Partai Aceh tersebut.
kunjungan akademisi dari Universiti Sultan Azlan Shah (USAS),
Ia juga menekankan pentingnya penguatan implementasi Syariat Islam agar tidak hanya menjadi simbol, tetapi memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Pelaksanaan Syariat Islam harus membawa kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi masyarakat, sehingga Aceh dapat menjadi contoh nyata yang inspiratif,” tambahnya.
Selain itu, Hasballah menyarankan agar pemerintah Aceh lebih aktif dalam melakukan sosialisasi dan promosi Syariat Islam ke luar negeri, sekaligus menjadikannya sebagai ajang promosi wisata religius. “Aceh memiliki potensi besar untuk menarik perhatian dunia, baik sebagai destinasi wisata religius maupun sebagai model penerapan hukum Islam,” tutupnya.
Kunjungan para akademisi dari USAS ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara Aceh dan Malaysia sebagai negara serumpun, sekaligus memperkuat kerja sama dalam studi Islam dan implementasi hukum Syariat.[Heri]