Kutacane.Waspada24.com-Jembatan gantung yang putus di wilayah Kute Mendabe.Kecamatan Babussalam Aceh Tenggara pasca banjir dua tahun yang lalu, tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.
Jembatan itu putus akibat banjir bandang yang terjadi pada 04/08/24 yang silam.
Jembatan gantung itu menjadi akses utama bagi delapan kepala Desa disatu kemukiman selian karna jembatan gantung tersebut sebagai urat nadi bagi masyarakat dalam menjalankan aktifitas berkebun
Karna pasca banjir di tahun 2024 toh sampai saat ini belum ada titik terang untuk perbaikan dari pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara . sudah hampir dua tahun warga terisolir.
Salah Satu warga Kute Mendabe Bus 52 Tahun.Sabtu 17/05/25 dia menuturkan kepada, waspada24.com jembatan gantung Kute Mendabe tersebut sudah putus total sejak tahun 2024 tahun lalu.
“Selama ini kondisi jembatan gantung sudah sering disurvei oleh instansi terkait. Namun kabar perbaikan jembatan tersebut belum ada titik terangnya,” jelas Bus.
”Sudah sering disurvey. Mudah-mudahan dalam tahun ini segera ditangani,” ucapnya
Dampaknya delapan Kute dan satu mukim selian sangat membutuhkan perbaikan jembatan gantung tersebut ,karna kepala keluarga yang bermukim di wilayah Kecamatan Darul Hasanah, semenjak jembatan gatung itu rusak terpaksa beraktivitas dengan melintasi jembatan Mbarung yang sangat jauh

Aktivitas itu relatif mudah dilakukan saat musim kemarau. Namun saat musim hujan lewat jembatan Mbarung kita takut melintasi jalan tersebut khawatir karena seringnya longsor apa bila sudah hujan masyarakat yang bermukim di seberang jembatan tersebut warga tidak bisa berbuat apa-apa tinggal pasrah saja.
Disamping itu air sungai kali alas bisa naik sewaktu-waktu. Warga pun tidak mau ambil resiko bila memaksa menyeberang sungai.
Sementara itu salah satu masyarakat dari Kute Mbatu Bulan Faihung 35 tahun,meminta pada pemerintah daerah Aceh Tenggara, agar mengalokasikan dana untuk jembatan gantung tersebut di tahun 2025 ini,”jelasnya pada waspada24.com.Sabtu 17/05/25.
Ia berharap jembatan gantung segera diperbaiki atau diganti dengan jembatan gantung baru yang lebih permanen dan kokoh.
Karena selain untuk aktivitas warga yang tinggal di seberang sungai, jembatan gantung tersebut merupakan akses warga untuk berkebun dengan membawa hasil panennya (M.Jeni)



































