Waspada24.Com Medan – Setelah publik dihebohkan dengan Dugaan bocornya nama Agha Novrian sebagai calon Kepala Bapenda Kota Medan meski proses seleksi masih berjalan, Sampai saat ini Pemko Medan justru memilih bungkam. Tidak ada klarifikasi resmi, tidak ada bantahan tegas, bahkan tidak ada penjelasan transparan terkait dugaan “penentuan sejak awal” ini.
Sikap diam Pemko Medan ini justru memperkuat kecurigaan publik bahwa proses seleksi hanyalah formalitas belaka, panggung pengesahan untuk keputusan yang sudah dikunci jauh sebelum asesmen dimulai. Publik mulai mengaitkan ini dengan praktik nepotisme yang dibungkus rapi melalui mekanisme administratif.
Ketua BARA-AKSI, Gafran Siregar, kembali angkat bicara. “Bungkamnya Pemko justru memperkuat dugaan publik bahwa ada sesuatu yang sedang disembunyikan. Kalau memang proses ini bersih, mengapa tidak dibuka saja semua data penilaian, skor asesmen, dan pertimbangan pemilihan kandidat? Transparansi adalah kunci, dan diam bukanlah jawaban,” tegasnya.
Prinsip merit system yang diamanatkan undang-undang seharusnya dijalankan secara murni. “Kalau ini dibiarkan, artinya kita sedang membiarkan politik transaksional dan nepotisme tumbuh subur. Pemko Medan sedang diuji, apakah memilih menjaga kepercayaan publik atau justru menodainya,” Ucap Gafran.
BARA-AKSI bahkan mendesak KPK dan Ombudsman RI untuk melakukan investigasi dan audit proses seleksi ini dari awal hingga akhir. “Kita tidak mau Medan menjadi contoh buruk bagi daerah lain. Jabatan publik bukan untuk di obral”, pungkas Gafran.
Gafran juga menegaskan, apabila kebocoran nama ini terbukti benar dan ada bukti proses yang cacat, BARA-AKSI akan menggelar aksi besar-besaran menuntut agar pejabat yang terlibat, termasuk calon terpilih, segera diturunkan dari jabatannya. Lebih jauh, ia mengungkapkan kekhawatiran yang saat ini beredar ke publik bahwa jika terpilih, Agha Novrian diduga kuat akan menjadi semacam “Ketua Kelas” untuk mengoordinir ASN dan jaringan birokrasi dalam praktek “jual beli jabatan dan proyek” di lingkungan Pemko Medan.
(Tim)



































