Jalarta|Waspada24.com
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Museum Bank Indonesia (BI) yang membuka pintu bagi para siswa Sekolah Rakyat, Rabu (29/10/25).
Kesempatan emas ini memungkinkan mereka untuk menjejakkan kaki dan menimba ilmu langsung mengenai sejarah dan literasi keuangan nasional.
Kegiatan tur edukatif tersebut dilaksanakan bertepatan dengan momen Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10), di Museum BI, Jakarta.
Gus Ipul menyoroti pentingnya langkah ini, mengingat mayoritas siswa Sekolah Rakyat belum pernah mendapat kesempatan untuk mengunjungi museum yang sarat nilai sejarah ini.
“Mereka sebagian besar belum pernah berkunjung ke museum ini dan mungkin buat mereka itu hal yang sulit untuk bisa diakses. Tapi dengan program sekolah rakyat dan kerja sama dengan BI, anak-anak memiliki akses untuk bisa ke sini,”
ujar Gus Ipul. Aksesibilitas edukasi sejarah dan keuangan menjadi fokus utama dalam kunjungan tersebut.
Menurut Mensos, tur ini bukan hanya sekadar rekreasi, melainkan sebuah penambahan wawasan yang signifikan. Para siswa Sekolah Rakyat berkesempatan memperluas pengetahuan tentang sejarah keuangan, memahami peran penting Bank Indonesia dalam perjalanan bangsa, hingga menelusuri kebijakan moneter.
Pengalaman ini dinilai esensial untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan literasi keuangan mereka sejak dini.
Lebih lanjut, Gus Ipul menekankan perlunya menanamkan pemahaman keuangan yang bijak sejak usia muda.
Ia berharap kunjungan tersebut dapat menginspirasi siswa untuk menerapkan konsep-konsep keuangan praktis di kehidupan sehari-hari.
“Bagaimana budgeting, investasi, saving. Itu hal-hal yang sangat penting bagi anak-anak kita,”
imbuhnya, menegaskan bahwa ilmu yang diperoleh akan menjadi bekal berharga dalam mengelola uang di masa depan.
Tidak hanya soal uang, Mensos juga melihat kunjungan ke Museum BI sebagai sarana edukasi pelestarian sejarah dan warisan budaya bangsa.
Ia berharap atmosfer sejarah yang kental di museum dapat memotivasi dan menyuntikkan semangat baru bagi siswa Sekolah Rakyat untuk melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa.
“Pertama ini mereka mendapatkan kesempatan yang sebelumnya mereka tidak pernah bayangkan. Kedua mereka tambah pengalaman dan ilmu yang dalam masa akan datang sangat dirasakan manfaatnya,”
tegasnya.
Pada kesempatan istimewa tersebut, Gus Ipul, didampingi oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, turut berkeliling menelusuri setiap sudut Museum BI.
Tak hanya itu, rombongan disambut dan didampingi langsung oleh sejumlah pejabat tinggi Bank Indonesia, termasuk Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Hery Indratno, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, serta Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Hari Widodo.
Penjelajahan dimulai dari Ruang Arsitektur Gedung, berlanjut ke Ruang Imersif yang menyajikan perjalanan arsitektur museum dari era kolonial hingga dinasionalisasi.
Puncak antusiasme terlihat saat mereka meninjau Ruang Numismatik, yang memamerkan koleksi uang dari berbagai masa, mulai Hindia Belanda, pendudukan Jepang, hingga era rupiah modern.
Sementara itu, Gus Ipul tampak serius menyimak penjelasan mendalam dari Kurator Museum BI, Syefri Luwis dan Zainal C. Airlangga, tentang cerita di balik lembaran-lembaran uang di Indonesia.
Mengakhiri kunjungannya, Gus Ipul sekali lagi menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada jajaran pimpinan Bank Indonesia atas inisiatif dan program tur edukatif ini.
“Ini akan memotivasi mereka dan menjadi jendela bagi mereka untuk melihat dunia keuangan lebih luas. Terima kasih BI, sukses terus dan maju bersama untuk Indonesia,”
Pungkasnya, menandai pentingnya kolaborasi antar-institusi dalam mencerdaskan anak bangsa, khususnya dari Sekolah Rakya. (*-74M)



































