Aliansi Mahasiswa Soroti Program 100 Hari Kerja Bupati Madina: Banyak yang Belum Layak Disebut Capaian

REDAKSI JAWA BARAT

- Redaksi

Kamis, 10 Juli 2025 - 12:23 WIB

5063 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Panyabungan – Waspada24.Com.Program 100 hari kerja Bupati Mandailing Natal (Madina (Saipullah), yang didampingi Wakil Bupati Atika Azmi Utammi, mendapat sorotan tajam dari Aliansi Mahasiswa Pemantau Kebijakan Pemerintah. Dalam pemaparannya, Bupati mengumumkan delapan target utama yang diklaim sebagai bagian dari capaian kerja awal pemerintahannya. Namun, aliansi mahasiswa menilai sebagian besar dari program tersebut tidak relevan untuk disebut sebagai capaian dalam kurun waktu 100 hari.

 

Delapan poin yang disampaikan oleh Bupati Saipullah antara lain:

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

1. Pemindahan Pasar Pagi ke eks Bioskop Tapanuli;

2. Perpindahan RSUD Panyabungan ke Panatapan;

3. Pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP);

4. Pembentukan BUMD;

5. Perbaikan Infrastruktur Jalan;

6. Penanganan Kawasan Kumuh;

7. Pemfungsian Kembali Taman Raja Batu;

8. Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha.

 

Namun menurut penilaian aliansi mahasiswa, hampir seluruh poin tersebut belum menunjukkan hasil konkret dalam 100 hari pertama pemerintahan Saipullah-Atika.

 

“Pemindahan Pasar Pagi seharusnya bukan diklaim sebagai capaian. Itu adalah tindak lanjut program pemerintahan sebelumnya. Bahkan, akan lebih tepat jika dibedakan menjadi dua program: optimalisasi pasar eks Bioskop Tapanuli dan penataan kawasan pasar lama,” ujar Pajar Nasution

 

Hal serupa juga berlaku pada wacana pemindahan RSUD Panyabungan ke Panatapan. Mahasiswa menilai program tersebut belum terealisasi dan hanya melanjutkan rencana lama. “Jelas tidak tepat bila ini dijadikan program 100 hari, apalagi disebut pencapaian,” lanjut Aktivis PMII ini.

 

Program pembentukan BUMD pun dinilai belum menyentuh tahap konkret, mengingat baru berada pada tahapan kajian awal. “Pendiriannya adalah proses panjang. Jika pun mau dimasukkan, harusnya disebut sebagai pencanangan, bukan capaian.”

 

Sementara itu, perbaikan infrastruktur jalan dianggap sebagai kegiatan rutin tahunan pemerintah, yang seharusnya diarahkan lebih spesifik kepada perbaikan jalan strategis yang mendukung ekonomi rakyat secara langsung.

 

“Begitu juga dengan Koperasi Merah Putih, itu bukan inisiatif Pemda, melainkan program nasional. Pemda hanya memfasilitasi,” kata mereka.

 

Penanganan kawasan kumuh dinilai terlalu umum tanpa penyebutan lokasi yang jelas. “Jika yang dimaksud adalah kawasan pasar lama, maka sebutkan secara spesifik, agar publik tahu manfaat riilnya.”

 

Untuk Taman Raja Batu, meskipun dinilai potensial sebagai proyek prioritas, mahasiswa menilai bahwa belum ada realisasi signifikan, sehingga tidak tepat disebut sebagai capaian. Begitu pula kerja sama dengan badan usaha, yang menurut mahasiswa masih sebatas rencana awal.

 

Aliansi mahasiswa menyatakan bahwa seluruh poin yang disebutkan belum memenuhi kriteria program 100 hari yang ideal.

 

“Program 100 hari seharusnya fokus pada kegiatan yang bersifat cepat, nyata, dan langsung dirasakan oleh masyarakat. Program tersebut harus menggambarkan arah visi-misi kepala daerah serta menyentuh sektor-sektor prioritas seperti pelayanan publik, ekonomi rakyat, infrastruktur dasar, dan tata kelola pemerintahan,” tegas mereka.

 

Mahasiswa berharap ke depannya pemerintah daerah lebih selektif dan terukur dalam menentukan program-program kerja prioritas, serta tidak terjebak dalam sekadar pencitraan tanpa hasil konkret.

(Magrifatulloh).

Berita Terkait

Kades Hutapungkut Julu Dipolisikan, Diduga Tipu Mahasiswa Puluhan Juta
Rotasi Jabatan di Kejaksaan, Kajati Sulut Resmi Dijabat Jacob Hendrik Pattipeilohy, Gantikan Andi Muhammad Taufik
Polresta Deli Serdang Gelar Donor Darah Sambut Hari Jadi ke-74 Humas Polri
Darwin Hasibuan Ketua Koperasi ( KOP-FKIM ) di Laporkan ke Polres Padang Lawas atas Dugaan Pengelapan Dana Plasma 9 Milyar Rupiah
TNI Kodim 0212/TS Lakukan Sosialisasi dan Penertiban PETI di Madina
Tim Opsnal Sat Reskrim Polresta Deli Serdang Berhasil Amankan Lima Pelaku Pencurian dengan Pemberatan
KANWIL DITJENPAS RIAU BERKOLABORASI DENGAN APARAT PENEGAK HUKUM TNI POLRI MENGEJAR TAHANAN RUTAN SIAK YANG KABUR
Menteri HAM dan Bupati Madina Unjuk Kebolehan Menabuh Gordang Sambilan

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 23:13 WIB

Menteri Keuangan Gaya Koboi: Purbaya Jadi Figur Alternatif, Ungkap Masalah Dana Mengendap hingga Proyek Bermasalah

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:40 WIB

Ketegasan dan Konsistensi Purbaya Ungguli Gibran dan KDM yang Hanyut dalam Politik Gaya dan Visual

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:34 WIB

Demo 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Berjalan Aman, Massa Aksi Tegaskan Tuntutannya

Senin, 13 Oktober 2025 - 15:39 WIB

BPN Kepri Gencarkan Transformasi Layanan, Perkuat SDM dan Jalin Sinergi Strategis dengan BRI

Kamis, 25 September 2025 - 09:35 WIB

Demo Hari Tani Nasional Berjalan Lancar, Petani Tegaskan Tuntutan Reforma Agraria

Jumat, 19 September 2025 - 14:45 WIB

Sekolah Rakyat, Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa

Kamis, 11 September 2025 - 07:25 WIB

Laporan Kemhan ke Dewan Pers, Dinilai Langkah Mundur bagi Demokrasi

Kamis, 4 September 2025 - 01:32 WIB

Habib Bahar Mengajak Rakyat Indonesia Bersatu di Atas Perbedaan Agama dan Suku

Berita Terbaru