Pengemudi Minta Jalan Lintas Dua jalur Yang Kupak Kapik Segera Diperbaiki

WASPADA 24

- Redaksi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 08:26 WIB

50314 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kutacane waspada24.com-  Kalangan pengemudi mengeluhkan kondisi jalan nasional dua jalur mulai banyak yang rusak dari kawasan Desa Biak Moli sampai ke Desa Pulonas Kutacane.

Rusaknya infrastruktur jalan nasional Aceh Sumut itu otomatis mengganggu kenyamanan bagi pengendara yang melintas.

Khususnya para pengemudi minta kepada pihak provinsi yang menangani jalan tersebut, agar secepatnya melakukan perbaikan demi kenyamanan semua pengendara yang melintas, termasuk kelancaran arus barang yang dibawa keluar dan masuk Aceh Tenggara.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pantauan langsung waspada24- com ke lokasi jalan dari Biak Moli sampai ke Pulonas Jumat (17/01/25) terlihat banyak kondisi jalan yang rusak, bahkan, air pun tergenang di aspal yang berlubang, sehingga menimbulkan perasaan resah bagi setiap pelintas.

Seorang pengemudi, Aris (45) kepada Waspada 24 Com menuturkan, saat masuk di wilayah jalan tersebut ia harus hati hati, karena banyak jalan berlubang.

Kami minta kepada pemerintah provinsi agar segera mengalokasikan dana untuk perbaikan jalan tersebut.

Jalur itu bukan saja dilalui kendaraan Aceh Tenggara saja tetapi ada juga dari Kabupaten Gayo Lues.

Kami heran kenapa jalur ke Gayo Lues sudah ada perbaikan sementara jalur ini masih dibiarkan kupak kapik, padahal lokasinya ada sebagian di pusat kota Kutacane, tanya nya sinis.

Saat diminta tanggapan seorang tokoh masyarakat Trutung Seperei Fahrial(42)Jumat 17/1/25, ia sangat berharap jalan dia jalur itu segera diperbaiki, mengingat jalan itu juga jalan utama menuju pusat Kota Kutacane.

Seluruh hasil bumi warga dari kedua Kabupaten itu saat hendak di bawa KeSumut melewati jalur itu, katanya.

Kondisi jalan yang cukup memprihatinkan itu, bisa memperlambat pengangkutan barang, terutama hasil bumi yang memang waktunya harus cepat karena dipasarkan.

Kalau kondisi ini dibiarkan seperti ini bisa jadi menimbulkan insiden kecelakaan, barang yang mau dipasarkan pun bisa terlambat. Demikian juga semua pelintas selalu mengeluh termasuk anak anak yang hendak berangkat ke sekolah, pungkas Fahrial.( M jeni)

Berita Terkait

Selama Dua Tahun Lebih Menjadi Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R. Doni Sumarsono, S.I.K, M.H: Banyak Prestasi dan Sukses Memberantas Narkoba
Safari Ramadhan di Masjid Jamiq Lawe Sumur
Bupati Aceh Tenggara Buka Musrenbang RKPK Tahun 2026, Dapil III
Bupati Aceh Tenggara Buka Puasa Bersama Tim Safari Ramadhan Pemerintah Aceh, Dan Anak Yatim
Kolaborasi Petugas, Warga Binaan, dan TNI-Polri dalam Memperbaiki Fasilitas yang Rusak di Lapas Kutacane
Disela Silahturhami Bupati Dan Wakil Bupati Bersama Kepala Desa, Dirjen PAS : Napi Yang Meyerahkan Diri Tidak Akan Dikenakan Sangsi Hukum
Jalin Silahturahmi Bersama Para Kepala Desa dan Sekdes. Bupati : Gunakan Dana Desa Dengan Bijak dan Sesuai Dengan Aturan.
Buntut Penyebab Larinya 52 Napi Lapas Kelas IIB Kutacane, Ditjen PAS dan Bupati Langsung Datangi Lapas Kelas IIB Kutacane

Berita Terbaru

ACEH SINGKIL

Mayat Terikat di Pesantren Aceh Singkil: Perampokan Berujung Maut?

Sabtu, 15 Mar 2025 - 17:55 WIB