Bitung, Sulut|Waspada24.com
Pentingnya menjaga ekosistem alam dan kebersihan lingkungan ditegaskan melalui aksi nyata di Kota Bitung. Kamis, (9/10/15).
Bertempat di Taman Wisata Alam Coral Batuangus Kasawari, Kelurahan Kasawari, Kecamatan Aertembaga, Pemerintah Kota Bitung dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Gerakan Wisata Bersih Pantai/Laut dan Penanaman Pohon Mangrove.
Kegiatan konservasi ini merupakan bagian integral dari rangkaian acara akbar Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) Tahun 2025 yang sedang berlangsung meriah.
Sejak pagi pukul 10.00 WITA, Walikota Bitung, Hengky Honandar, S.E., bersama Forkopimda turut berbaur bersama peserta membersihkan area pantai sebagai bentuk komitmen terhadap kelestarian lingkungan pesisir.
Dalam sambutannya, Walikota Hengky Honandar menyatakan dukungan penuhnya terhadap inisiatif Gerakan Wisata Bersih Pantai dan Penanaman Mangrove tersebut.
Ia menekankan bahwa ekosistem alam, khususnya kebersihan pantai dan laut, merupakan aset tak ternilai bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat.
“Mari kita semua masyarakat Kota Bitung dapat menjaga dan memelihara kelestarian dari Taman Wisata Alam Pantai Batuangus Kasawari,”
ujar Walikota.
Tak hanya itu, Hengky uga mengajak seluruh pihak untuk mempromosikan lokasi ini secara optimal agar mampu menarik lebih banyak wisatawan berkunjung, yang pada akhirnya akan mendongkrak perekonomian daerah.
Sinergi pemerintah daerah dan aparat keamanan turut mewarnai kegiatan ini. Perwakilan Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai, S.I.K., M.H., yang diwakili oleh Kapolsek Aertembaga AKP Denny Tampenawas, S.Sos., S.H., menyampaikan kesiapan penuh dalam mengamankan lokasi tersebut
. “Polres Bitung siap mengamankan lokasi Taman Wisata Alam Pantai Batuangus Kasawari dari gangguan keamanan yang dapat merusak ekosistem lingkungan yang ada di dalamnya,”
tegas Kapolsek.
Di samping aksi bersih-bersih, kegiatan penanaman pohon mangrove menjadi fokus utama lain.
Penanaman mangrove merupakan langkah strategis mengingat perannya yang vital, baik secara ekologis maupun ekonomis, bagi lingkungan pesisir.
Ekosistem mangrove dikenal mampu menjadi penahan abrasi, tempat berlindung biota laut, sekaligus sumber mata pencaharian bagi warga sekitar.
Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi pesan kuat bahwa menjaga kebersihan dan kelestarian alam adalah tanggung jawab kolektif.
Upaya ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagi seluruh masyarakat Bitung untuk senantiasa melestarikan keindahan alam mereka, sekaligus mendukung sektor pariwisata bahari Kota Bitung. (74M)



































