Bitung, Sulut | Waspada24.com — Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah digelar meriah di Masjid Al Muttaqien, Kelurahan Girian Weru Satu, Kota Bitung. Sabtu (6/09/25)
Acara yang terselenggara atas kolaborasi antara Polres Bitung dan jemaah masjid ini tak hanya menjadi momen syiar agama, tetapi juga mempererat hubungan harmonis antara kepolisian dan masyarakat.
Kegiatan yang bertema “Dengan Meneladani Ahlak Rasulullah SAW, Kita Wujudkan POLRI Presisi Guna Mendukung Asta Cita” ini dihadiri oleh ratusan jemaah.
Selain itu, sejumlah pejabat tinggi kepolisian dan tokoh masyarakat turut hadir, antara lain Kasat Polair, Kasat Samapta, dan Kapolsek Ranowulu.
Kehadiran mereka menunjukkan sinergi kuat antara aparatur negara dan warga dalam bingkai toleransi beragama.
Sementara itu, Ustad K.H. Yaser Bin Salim Bachmid, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Manado, dipercaya sebagai penceramah utama.
Dalam tausiyahnya, ia mengingatkan jemaah akan pentingnya meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.
Tak hanya itu, penceramah juga mengajak hadirin untuk memperbanyak shalawat dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, sebagai bekal menuju kehidupan yang lebih baik.

Diketahui, Kasi Humas Polres Bitung, Iptu Abd. N. Anggai, mewakili Kapolres AKBP Albert Zai, S.I.K., M.H., menyampaikan apresiasi tinggi atas partisipasi seluruh pihak.
“Acara ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Pengurus Bintal Islam Asmaulhusna Polres Bitung dengan pengurus dan jemaah Masjid Al Muttaqien,”
ungkapnya. Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu mendekatkan institusi Polri dengan masyarakat, sejalan dengan slogan “Polri Untuk Masyarakat.”
Momentum ini menjadi bukti komitmen Polres Bitung dalam mengimplementasikan nilai-nilai Polri Presisi.
Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan juga wadah bagi institusi kepolisian untuk merangkul masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan tercipta lingkungan yang kondusif, damai, dan penuh kebersamaan.
Acara yang berlangsung khidmat dan tertib ini ditutup dengan doa bersama.
Para hadirin kemudian mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama, menandai suksesnya penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi yang syarat makna. (74M).



































