Subulussalam – Sultan Daulat | Proyek rehabilitasi Puskesmas Kecamatan Sultan Daulat yang baru dikerjakan pada tahun 2024 menuai sorotan tajam. Meski belum genap setahun selesai dibangun, kondisi fisik bangunan tampak memprihatinkan. Hasil pantauan langsung di lokasi menunjukkan plafon yang sudah kropos dan hanya dicat ulang tanpa perbaikan struktural yang memadai.
Kondisi tersebut menimbulkan dugaan kuat bahwa pekerjaan rehab dilakukan asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi teknis. Padahal, proyek ini menelan anggaran hingga ratusan juta rupiah dari keuangan negara.
Saat dikonfirmasi, Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Sultan Daulat mengaku tidak mengetahui siapa pelaksana proyek tersebut. “Kalau mau lebih jelas, silakan tanya langsung ke Dinas Kesehatan,” ujarnya singkat.
KTU juga mengungkapkan adanya kendala serius dalam pelayanan kesehatan, khususnya di ruang rawat inap. “Pelayanan belum maksimal karena kami hanya punya satu dokter. Pasien rawat inap seringkali harus menunggu lama,” ungkapnya. Ia berharap pemerintah Kota Subulussalam segera menambah jumlah dokter agar pelayanan kepada masyarakat dapat optimal.
Terkait kondisi bangunan yang memprihatinkan, KTU kembali menegaskan bahwa dirinya baru menjabat dan tidak mengetahui detail teknis proyek, serta menyarankan media menanyakan langsung kepada dinas terkait.
Masyarakat Kecamatan Sultan Daulat mendesak agar proyek pembangunan dilakukan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan kebutuhan riil di lapangan. Mereka berharap pemerintah tidak hanya fokus pada tampilan fisik, tetapi juga kualitas serta fungsionalitas bangunan. Selain itu, penambahan tenaga medis menjadi tuntutan mendesak demi pelayanan kesehatan yang lebih baik.//Inv.**