Sejarah Pers di Indonesia: Dari Era Kolonial hingga Era Reformasi

WASPADA 24

- Redaksi

Minggu, 9 Februari 2025 - 22:46 WIB

5024 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejarah Pers di Indonesia: Dari Era Kolonial hingga Era Reformasi
Pers di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam sejarah pers di Indonesia:

Era Kolonial (1800-1942)
Pers di Indonesia mulai berkembang pada era kolonial, ketika Belanda masih menjajah Indonesia. Pada saat itu, pers digunakan sebagai alat untuk menyebarkan informasi dan propaganda.

Era Kemerdekaan (1945-1965)
Setelah Indonesia merdeka, pers menjadi salah satu alat penting untuk menyebarkan informasi dan membangun nasionalisme.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Era Orde Baru (1965-1998)
Pada era Orde Baru, pers di Indonesia mengalami penindasan dan sensor yang ketat.

Era Reformasi (1998-sekarang)
Setelah reformasi, pers di Indonesia mengalami kebebasan yang lebih besar dan menjadi salah satu alat penting untuk membangun demokrasi.

UU Pers dan UU KIP
Berikut adalah beberapa UU yang mengatur tentang pers di Indonesia:

1. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers): UU ini mengatur tentang hak dan kewajiban pers, serta tentang pengawasan dan sanksi terhadap pers.
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP): UU ini mengatur tentang hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif.

Sanksi terhadap Pelarangan Pers
Jika ada yang melarang pers melakukan kegiatan, maka sanksi yang dapat diberikan adalah:

1. Sanksi Administratif: Pencabutan izin usaha, pembekuan aset, dan lain-lain.
2. Sanksi Pidana: Penjara, denda, dan lain-lain.

Pemahaman yang Rendah tentang Pers
Pemahaman yang rendah tentang pers di antaranya adalah:

1. Kurangnya Pemahaman tentang UU Pers dan UU KIP: Banyak pemangku kebijakan yang tidak memahami UU Pers dan UU KIP dengan baik.
2. Kurangnya Pemahaman tentang Hak dan Kewajiban Pers: Banyak pemangku kebijakan yang tidak memahami hak dan kewajiban pers dengan baik.
3. Kurangnya Pemahaman tentang Pentingnya Keterbukaan Informasi Publik: Banyak pemangku kebijakan yang tidak memahami pentingnya keterbukaan informasi publik dengan baik.

Sumber
1. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers)
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
3. Dewan Pers: “Sejarah Pers di Indonesia”
4. Komisi Informasi Publik: “UU KIP dan Implementasinya”
5. International Press Institute: “Press Freedom in Indonesia”
6. Reporters Without Borders: “World Press Freedom Index”
7. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI): “Sejarah PWI dan Perkembangan Pers di Indonesia”

Berita Terkait

Polri Akan Tegas Tindak Preman Berkedok Ormas yang Ganggu Investasi
TNI AD dan TWP AD Groundbreaking Pembangunan Ribuan Rumah Non-Dinas Prajurit dan PNS
Panglima TNI Tinjau Motah Mabes TNI: Inovasi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
Massa PW GPA DKI Jakarta Demo di Depan Kejagung, Desak Bongkar Semua Aktor yang Diduga Terlibat Korupsi di BBM Minyak Mentah
Safari Ramadhan Kebangsaan, Terpilih PW GPA DKI Ajak Masyarakat Tolak Penggiringan Opini Di Medsos Untuk Melemahkan Kinerja Kapolda Metro Jaya
Perusahaan Asal Sumsel Ekspor Perdana 162 Ton Serbuk Karet ke Tiongkok
Backstagers Indonesia: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Industri Event Melalui Riset dan Inovasi Berkelanjutan
Pengamat Nilai Yasonna Laoly Tidak Terlibat dalam Kasus HM

Berita Terbaru

ACEH SINGKIL

Mayat Terikat di Pesantren Aceh Singkil: Perampokan Berujung Maut?

Sabtu, 15 Mar 2025 - 17:55 WIB